Pembuka

Tak seperti Surat Alfatiha yang menjadi pembuka dalam Al Qur'an, 'pembuka' di sini adalah ucapan silahkan masuk dari saya kepada Pengunjung yang sudah mampir sekedar untuk mencuci mata atau sekedar numpang lewat.

Langsung saja tanpa berlama-lama, Saya selaku pemilik postulathati mengucapkan "terimakasih" kepada Pengunjung yang sudah mengunjungi blog pribadi saya.

Sabtu, 16 Agustus 2008

Bagaimana hukumnya membaca "Shodaqallohul'adhim"?

Ucapan "Shodaqallahul'adhim" setelah membaca Al - Qur'an merupakan suatu perkara bid'ah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rosulullah dan para sahabatnya. Bahkan membaca "Shodaqallahul'adim itu menyelisihi amalan Rosululloh ketika memerintahkan ibnu Mas'ud untuk berhenti ketika membaca Al - Qur'an dengan kata "hasbuka" (cukup), dan Ibnu Mas'ud tidak membaca "Shodaqallahul'adhim".

Kalau ada orang yang mengatakan "Cuma perkataan saja, apa dapat dikatakan bid'ah?" Maka disini perlu kita pahami, bahwa perbuatan bid'ah itu melipui perkataan dan perbuatan, sebagaimana sabda Rosulullah, "Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka tertolak" (H. R. Muslim). Sehingga apapun bentuknya, perkataan atau perbuatan yang dimaksudkan untuk ibadah yang tidak ada contohnya dalam agama, maka ia dikategorikan bid'ah. Bid'ah ialah tata cara baru dalam agama yang tidak ada contohnya, yang menyelisihi syariat, dan dalam mengamalkannya dimaksudkan sebagai ibadah kepada Allah. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa bid'ah adalah mengada - adakan suatu perkara baru dalam hal agama, padahal perkara tersebut tidak pernah dicontohkan dan tidak pula di ajarkan Rosulullah.

Tidak ada komentar: